Monday, March 7, 2011

Static Routing


Static Routing sebenarnya bukan benar-benar sebuah protokol routing. 

Static routing hanyalah proses manual memasukkan jalur ke suatu perangkat (router) melalui sebuah file konfigurasi yang dijalankan saat perangkat dinyalakan. Jalur-jalur dalam routing diisi oleh administrator jaringan yang dikonfigurasi secara manual.
Mengapa dinamakan static routing? Karena setelah dikonfigurasi, rute-rute dalam jaringan ridak akan berubah, kecuali dikonfigurasi ulang oleh administrator.
Static routing merupakan bentuk sederhana dari routing, namun merupakan proses manual. Routing ini baik digunakan bila jaringan yang dimiliki hanya terdiri dari sedikit perangkat saja ( kurang dari 5 ) dan saat teman-teman mengetahui jalur yang digunakan dalam jaringan tidak pernah berubah.
Kelemahan routing jenis ini adalah tidak dapat menangani kegagalan di luar jaringan dengan baik, karena setiap jalur dikonfigurasi secara manual sehingga harus diupdate atau dikonfigurasi ulang untuk memperbaiki setiap koneksi yang terputus.

Konfigurasi yang dilakukan oleh administrator adalah mengedit isi dari tabel routing pada tiap router. Berikut adalah contoh cara pengisian tabel routing :
Gambar yang tercantum di atas adalah contoh sebuah jaringan komputer sederhana, dengan keterangan sabagai berikut :
PC1, PC2, dan PC3 adalah client yang ada dalam jaringan.
R1 dan R2 adalah router dalam jaringan ( R1 punya dua tangan dan R2 punya tiga tangan ).
Net1, Net2, Net3, dan Net4 adalah alamat jaringan ( network address ).
Misal :
==> Net1 : 192.168.0.0/24, Net2 : 192.168.1.0/24, Net3 :192.168.2.0/24, dan Net4 : 192.168.3.0/24
==> IP address :
       - PC1 ( Net1 ) : 192.168.0.2
       - R1 ( Net1 ) : 192.168.0.1
       - R1 ( Net2 ) : 192.168.1.1
       - R2 ( Net2 ) : 192.168.1.2
       - R2 ( Net3 ) : 192.168.2.1
       - PC2 ( Net3 ) : 192.168.2.2
       - R2 ( Net4 ) : 192.168.3.1
       - PC3 ( Net4 ) : 192.168.3.2

Maka tabel routing yang diperlukan agar jaringan dapat saling berkomunikasi :

==> R1 :

Destination
Via
192.168.2.0
192.168.1.2
192.168.3.0
192.168.1.2





==> R2 :

Destination
Via
192.168.0.0
192.168.1.1



Referensi : http://www.inetdaemon.com/tutorials/internet/ip/routing/dyamic_vs_static.shtml



2 comments: